Dalam foto tersebut, lelaki yang mirip AHU terlihat sedang memeluk wanita cantik di sebuah hotel di Bandung yang diyakini bukan muhrimnya melainkan diduga kuat sebagai wanita panggilan. Selain itu, pada foto lainnya juga terlihat sedang memegang botol minuman keras dalam keadaan bertelanjang dada.
Dalam jumpa pers yang digelar sejumlah aktivis pegiat pengawasan aparatur negara di Warung Kopi Corner di sudut perempatan jalan Todopuli - jalan Pengayoman Makassar, Kamis (17/9/2015) malam, Ketua Komnas Waspan RI, Drs. Sjaffry Syamsoeddin, menyorot keras ulah amoral yang diduga dilakukan oknum ketua lembaga wakil rakyat yang seharusnya justru berprilaku baik sebagai cerminan masyarakatnya yang diketahui fanatik dalam menjunjung nilai agama di kabupaten Sinjai.
Sjaffry selain berharap pihak Badan Kehormatan DPRD Sinjai dapat mengambil tindakan untuk menyikapi soal tersebut, juga berharap pihak petinggi partai Demokrat menindak kadernya jika terbukti menciderai nama baik partanya sebab dapat dinilai menambah daftar panjang oknum kader partai tertentu yang berulah tak senonoh.
Informasi yang diperoleh, foto tersebut dipastikan bukan foto hasil editan. Foto itu dijepret di hotel Gunung Agung Bandung tempat menginapnya AHU ketika sedang mengikuti Kongres Partai Demokrat tahun 2010 dimana ketika itu AHU belum menjabat Ketua DPRD melainkan masih berstatus kader partai Demokrat kabupaten Sinjai.
Ketua BK DPRD Sinjai, H. Bahar, yang dihubungi, Kamis (17/9 /2015) malam, menolak memberi komentar terkait foto tak senonoh itu karena alasan belum tahu. "Maaf pak, saya belum bisa dulu memberi komentar sebab hal itu belum saya tahu persis," jawab Bahar Juki dibalik handphone.
Bahar juga menolak memberi nomor handphone milik AHU karena alasan nomor seluler AHU yang biasa digunakan sering tidak aktif. "Coba minta ki nomornya ke yang kasih ki itu foto, sebab nomor lainnya yang biasa dipake sering tidak aktif," pungkasnya.
Sejauh ini AHU yang hendak dihubungi untuk konfirmasi belum berhasil. Begitu juga ketua Partai Demokrat Sulsel yang hendak diminta tanggapannya belum berhasi. Namun hal itu masih sedang diupayakan. (is)
dont look back.....saya rasa itulah jawaban yg paling tepat untuk pemberitaan diatas...pemberitaan ini sangat sarat dengan kepentingan politik.kejadian dimasa yang lalu sengaja diangkat untuk menjatuhkan seseorang yg bisa jadi sudah jauh dari perbuatan jahilia itu....hal itu bisa dibuktikan dgn terpilihnya beliau sebangai anggota dprd..dan bahkan menjadi ketua dprd saat ini.semua itu bukti bahwa beliau sudah tentu berada pada kualitas hidup yg lebih baik....sebagai manusia yg punya kualitas hendaknya kita tdk menyajikan berita yg tdk mendidik,melainkan sajikanlah berita yang santun dan berimbang serta tidak mengadung kebencian terhadap seseorang yg kita anggap tdk sepaham dengan kita........
BalasHapus